Jumat, 11 Juli 2014

Politic and Special Needs Children :)



Satu bulan terakhir ini hampir semua account facebook berisi kampanye tentang Pemilihan Presiden Indonesia 9 Juli 2014 belakangan ini. Hal seperti ini tidak pernah terjadi dengan Pemilihan Presiden tahun-tahun sebelumnya. Bisa saja ini disebabkan oleh semakin meluasnya pemakaian media sosial sebagai tempat menuangkan isi hati dan pikiran. Bisa juga disebabkan karena semakin sadarnya rakyat akan keadaan politik dan pemerintahan. Bisa juga disebabkan karena munculnya seorang sosok calon pemimpin yang dicintai rakyat sekaligus dibenci (tanpa ampun!) oleh pihak lawannya.

Lewatnya Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 beberapa hari yang lalu tidak membuat para "pesbukers" berhenti post  berita-berita tentang politik bangsa Indonesia. Berita semakin panas, karena munculnya kontroversi hasil perhitungan cepat yang berbeda-beda. 

Semua ini membuat saya berhenti dan berpikir.

Antara pembahasan politik yang lagi marak-maraknya beberapa waktu ini dan anak berkebutuhan khusus. Ada beberapa kesamaan yang terbersit di dalam hati. 

Tidak Ada Pengaruhnya

Ada orang, yang di tengah-tengah ramainya diskusi dan debat tentang calon presiden yang dikagumi masing-masing pihak,  berkomentar bahwa siapapun presiden yang terpilih tidak akan berpengaruh terhadap kehidupan kita secara pribadi. Toh  kita masih harus bekerja sendiri untuk menafkahi keluarga. Toh  kita tidak akan kecipratan keuntungan apapun untuk diri kita secara pribadi. 

Di dalam masyarakat pun banyak orang yang berpikir bahwa kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus hanya perlu kalau secara pribadi kehidupan kita terpengaruh. Apakah itu karena anak kita atau saudara kita atau teman kita atau setidaknya tetangga kita memiliki seorang anak yang berkebutuhan khusus. Di saat itulah pentingnya kita peduli. Jika tidak, emang gue pikirin? 'Ga ngaruh apa-apa juga ama gue.


Sekecil Apapun Juga

Ada orang yang mengambil bagian menjadi tim sukses calon presiden tertentu. Ada juga yang mengambil bagian menjadi relawan. Ada yang mengambil bagian sebagai tim kampanye. Ada yang berani menyatakan pendapat secara lantang dan benar di dalam media sosial. Ada juga yang mengambil bagian dengan datang ke TPS yang sudah ditunjuk dan menggunakan hak pilihnya. Pemilihan Presiden kali ini sungguh berbeda. Karena rakyat memiliki harapan yang besar akan adanya perubahan terhadap Indonesia yang lebih baik. For a better Indonesia. Oleh sebab itu, banyak rakyat yang tidak memilih menjadi golput. Bahkan ada beberapa teman saya yang selama ini tidak pernah menggunakan hak pilihnya di dalam Pemilihan Umum, kali ini benar-benar berjuang untuk dapat menggunakan hak pilihnya pada tanggal 9 Juli 2014 kemarin. Intinya, sekecil apapun juga peran kita sebagai rakyat di dalam Pemilihan Umum kali ini, kita sudah menyumbangkan sesuatu for a better Indonesia.

Kembali saya berandai-andai.....
Andaikan masyarakat Indonesia juga mengerti bahwa sekecil apapun peran kita di dalam kampanye kepedulian terhadap anak berkebutuhan khusus, kita sudah menyumbangkan sesuatu untuk.....a better Indonesia. Apa cakupannya tidak terlalu muluk? Why not? Ketika setiap dari kita memiliki hati untuk peduli terhadap orang-orang yang tidak dipandang oleh masyarakat, terhadap anak-anak yang sering disalahmengerti oleh banyak pihak, terhadap keluarga yang merasa terbuang karena kurangnya dukungan dan fasilitas dari pemerintah untuk anak-anak mereka, apakah itu bukan langkah awal yang baik for a better Indonesia? :)


Ini hanya sebuah renungan sederhana di malam hari ketika saya sedang membaca post-post di facebook tentang politik di Indonesia. Di balik kesamaan-kesamaan di atas, tentu saja ada banyak sekali perbedaan antara politik dan anak berkebutuhan khusus :). 

Lebih dari semuanya itu, lebih dari semua perbedaan-perbedaan yang ada, lebih dari semua kesamaan-kesamaan [yang disama-samakan :)], ada sesuatu yang akan tetap sama dan tetap diperlukan di dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Sebuah hati nurani.


#ForABetterIndonesia
#CareForSpecialNeedsChildren



Tidak ada komentar:

Posting Komentar