Pertanyaan besar di dalam kalangan anak berkebutuhan khusus
: “Apakah ada gunanya mendorong orang-orang/anak-anak berkebutuhan khusus untuk
berpartisipasi di dalam komunitas yang dapat mendidik mereka di dalam
kerohanian dan iman? Bisakah mereka memiliki iman, dan bertumbuh di dalam
Kristus seperti orang-orang/anak-anak lainnya?”
Sangat
penting untuk kita ingat bahwa orang-orang/anak-anak dengan ASD (Autism
Spectrum Disorder) tidak lahir sebagai hasil dari kecelakaan atau kebetulan,
yang berada di luar dari seizin Tuhan. Kejadian 1:27 mengajarkan bahwa kita
semua diciptakan di dalam kesamaan dengan rupa Allah, seperti nenek moyang
kita, Adam dan Hawa. Rupa itulah yang telah rusak oleh karena kejatuhan
manusia, dan kebutuhan khusus orang-orang/anak-anak dengan ASD jelas sekali
menggambarkan realita yang menyakitkan ini. Tetapi mereka adalah manusia yang
diciptakan dalam rupa Allah, dan seperti kita semua, mereka dilahirkan dengan
potensi untuk memiliki hubungan dengan-Nya. Firman Tuhan memberitahu kita bahwa
Allah secara pribadi sudah merencanakan perkembangan mereka di dalam rahim dan
merencanakan cerita hidup mereka, seperti yang juga Ia lakukan terhadap
anak-anak non kebutuhan khusus lainnya (Mazmur 139:13-16).
Jadi,
apakah orang-orang/anak-anak berkebutuhan khusus adalah bagian dari gereja,
meskipun kehadiran mereka menyulitkan kehidupan kita semua? Tentu saja!
Lebih lagi,
orang-orang/anak-anak dengan ASD mampu
belajar, ketika mereka diajar dengan cara yang konsisten dengan cara belajar
mereka yang unik. Amsal 22:6 di dalam terjemahan asli Ibrani berkata,”Latihlah
seorang anak sesuai dengan jalannya, dan ketika ia tua ia tidak akan menyimpang
dari jalan tersebut.” Seorang anak dengan ASD memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing, seperti kita juga. Jika kita menawarkan bantuan berdasarkan
sebuah pengertian tentang caranya yang istimewa, maka ia dapat belajar.
(Laura Hendrickson)
(Laura Hendrickson)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar