Kamis, 02 April 2015

Like Stars on Earth


Ya, ya, ini adalah film India, dengan setting dan gaya khas film Bollywood pada umumnya, dengan banyaknya tarian dan nyanyian :) 

No, no, ini bukan film India biasa-biasa! Ini adalah sebuah film yang benar menguak kehidupan nyata dan pergumulan sehari-hari seorang anak berkebutuhan khusus, Ishaan, yang mengalami kesulitan di dalam membaca, berhitung, gerakan motorik, dan yang lainnya. Sebutlah ia adalah seorang anak dengan dyslexia

Pergumulannya sudah dimulai dari awal ia masuk sekolah. Bagaimana orang tuanya begitu menderita karena 'kenakalan-kenakalan' yang diperbuatnya, bagaimana guru-gurunya di sekolah mencap Ishaan sebagai anak bandel yang selalu melawan, bagaimana teman-temannya menolak bermain dengannya.

Film ini sangat jujur, menceritakan secara blak-blakan bagaimana Ishaan ditolak dari sekolah, ditolak di dalam pertemanan, sampai pada akhirnya ia ditolak oleh keluarga dan dikirim ke sekolah yang jauh dan tinggal di dalam asrama.

Sampai pada titik terendahnya, di mana Ishaan sudah berjalan seperti manusia tanpa jiwa, yang hanya berjalan, tanpa memiliki keinginan untuk melakukan apapun juga, datanglah seorang guru seni yang akhirnya (!!!) mengerti keadaannya. Guru ini pernah mengalami apa yang dialaminya, dan pernah mengabdikan hidupnya untuk mengajar anak-anak yang berkebutuhan khusus. Melalui bimbingan intensif, kasih dan tuntunan guru ini, akhirnya semuanya berakhir dengan baik. Ishaan berhasil di dalam pendidikannya, seluruh keluarganya mengerti keadaannya, dan guru-guru dan teman-temannya melihat kelebihan Ishaan dan menerimanya.

Everything ends well. And they live happily ever after... :D
Diiringi dengan tawa dan tangisan, akhirnya semuanya berakhir dengan baik.

Tapi ini bukanlah yang terjadi sehari-hari di dalam kehidupan anak-anak berkebutuhan khusus pada umumnya, bukan? Banyak anak-anak yang sampai dewasa pun tidak pernah menerima bimbingan dan penerimaan dari keluarga, teman dan semua orang di sekitarnya. Banyak orang tua, pengajar maupun pengasuh yang selalu menderita di dalam mendidik dan berkomunikasi dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Banyak masyarakat yang selalu mencibir dan menjauhi mereka. Dan akhir dari cerita hidup mereka tidak selalu berakhir dengan "and they live happily ever after". Kebanyakan dari mereka akan berlanjut dengan "and they don't know how to continue living anymore".

Oleh sebab itu, saya mengajak semua kalangan, semua kalangan, untuk menyisihkan waktu untuk menonton film ini. It is educating, it is entertaining and it is heart-opening.


Every child is special. Indeed they are....

Hadirilah! Seminar Sehari YIPABK Medan!


YIPABK(Yayasan Indonesia Peduli Anak Berkebutuhan Khusus) Medan kembali akan mengadakan kegiatan penting untuk kampanye dan mendidik orang tua, pengajar ataupun pengasuh. 

Seminar Sehari
"KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA 
ANAK-ANAK DENGAN ASD (AUTISM SPECTRUM DISORDER)"

Pembicara : Sheila S. Hadikoesoemo, M.S., CCC-SLP

Sabtu, 18 April 2015 - Pk. 09.00-15.00 WIB
Hotel Tiara, Balai Citra, Medan

Seringkali sebagai orang tua, pengajar ataupun pengasuh, kita terhambat pada kemampuan kita untuk berkomunikasi ataupun mengajarkan komunikasi kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus, terutama pada anak-anak dengan ASD. Oleh sebab itu, marilah kita bergabung di dalam seminar ini untuk belajar mengerti. Untuk informasi dan pendaftaran, silahkan hubungi 061-80025655.

Marilah kita mengambil bagian dan peduli.