Rabu, 19 Agustus 2015

When No Experience is Needed

Membesarkan anak dengan kebutuhan khusus adalah perjuangan setiap hari yang harus dihadapi orang tua. Begitu banyak kesulitan dan tantangan yang ditemukan. Berikut ini adalah sebuah artikel yang ditulis oleh seorang hamba Tuhan yang juga adalah seorang penulis, yang memiliki seorang anak dengan kebutuhan khusus ganda ( buta, autisme, keterbatasan kognitif, dan kelainan fisik dalam bentuk kejang-kejang)

http://img03.deviantart.net/1eb4/i/2011/318/6/e/reaching_out____by_akemimiu-d4g8rre.jpg

WHEN NO EXPERIENCE IS NEEDED

“He had a seizure.” For two years I hadn’t heard that statement about my oldest son, and I didn’t want to hear it now on New Year’s Eve. The memories of three years of uncontrolled seizures rushed back: the heartache of watching him hurt; these additional complications to our lives on top of his other disabilities; the loss of control.


People hear and see things like that and begin to imagine what life must be like to raise a child with a disability: “His or her quality of life must be low, so low that nobody would want to live that life if given a choice” or “The marriage and rest of the family must be significantly and negatively impacted and that isn’t fair to the other family members” or “The family is always intruded upon and dependent on other people — educators, therapists, doctors, social workers, and insurance companies.”

And when these imagined fears enter reality for many people — when it is their unborn child who has the disability — those children die.


Even some “pro-life” states with laws protecting unborn babies include exceptions for children with severe fetal anomalies. New “cost effective” screening methods and technologies mean more children with disabilities like Down syndrome are being identified earlier in the womb — when abortion is considered “safer.”

That Better Knowledge


There are a number of ways the disability community and parent advocacy groups are combatting this murderous prejudice. But in all likelihood, you are not currently parenting a child with a disability or a member of one of those groups.


And you can still do something. People will say you don’t understand and have no right to “judge” what somebody else does. But God may have given you the privilege of saving a little life regardless of your experience or first-hand knowledge of disability.


You see, knowledge of disability is helpful, but it cannot change hearts to be tender toward a vulnerable baby. Experience with disability also doesn’t always lead to appreciation for the value of that little one’s life. Dr. Emily France and her colleagues considered the issue of parental experience and concluded, “The nature of a parent’s experiential knowledge did not predict whether they continued with or terminated their pregnancy (of a child with a fetal abnormality)” (Health Expectations, 2011, Volume 15, Issue 2, 139).


Christian, what you have is better than knowledge or experience: You have Jesus Christ. When you hear the hard news that disability has entered a family, don’t begin looking around for somebody else to enter their pain. Let your first response be to God, “Here am I, send me!”

The Confidence You Need


Now you might be thinking, “But I don’t know what to say.” Maybe that’s what they need. Remember one thing Job’s friends got right. “They sat with him on the ground seven days and seven nights, and no one spoke a word to him, for they saw that his suffering was very great” (Job 2:13).

More importantly, Jesus has promised you:

But the Helper, the Holy Spirit, whom the Father will send in my name, he will teach you all things and bring to your remembrance all that I have said to you. Peace I leave with you; my peace I give to you. Not as the world gives do I give to you. Let not your hearts be troubled, neither let them be afraid. (John 14:26–27)

Raising a child with severe disabilities is no picnic in this culture that prizes ease, beauty, and wealth above character, persistence, and conviction. But our family joins with other Christian families experiencing disability to say that God is faithful even in the midst of the greatest pain and suffering. My son, and every child who comes, regardless of his or her physical or cognitive abilities, is valuable because God made them.


So when the news comes to a friend, a family member, maybe even your own child, remember the God who made you alive when you were dead in your sins. Remember him who calls us to do hard things out of love and who promises to be with us every step of the way. Ask him to help you. Then pursue the mother and the father in love and hope, for the sake of the baby, for their faith, for God’s glory, and for your good.

(John Knight)

Rabu, 15 Juli 2015

Newsletter Yayasan 001/II/2015

Puji Tuhan, berikut ini adalah newsletter pertama dari Yayasan Edukasi dan Sosial 21, yayasan di mana caRE & reACH Ministry bernaung.



Bagi yang ingin dikirimkan copy dari newsletter ini, mohon mengirimkan alamat email kepada kami di careandreach@hotmail.com atau di yayasanedukasidansosial21@gmail.com.

Tuhan memberkati!

Kamis, 02 April 2015

Like Stars on Earth


Ya, ya, ini adalah film India, dengan setting dan gaya khas film Bollywood pada umumnya, dengan banyaknya tarian dan nyanyian :) 

No, no, ini bukan film India biasa-biasa! Ini adalah sebuah film yang benar menguak kehidupan nyata dan pergumulan sehari-hari seorang anak berkebutuhan khusus, Ishaan, yang mengalami kesulitan di dalam membaca, berhitung, gerakan motorik, dan yang lainnya. Sebutlah ia adalah seorang anak dengan dyslexia

Pergumulannya sudah dimulai dari awal ia masuk sekolah. Bagaimana orang tuanya begitu menderita karena 'kenakalan-kenakalan' yang diperbuatnya, bagaimana guru-gurunya di sekolah mencap Ishaan sebagai anak bandel yang selalu melawan, bagaimana teman-temannya menolak bermain dengannya.

Film ini sangat jujur, menceritakan secara blak-blakan bagaimana Ishaan ditolak dari sekolah, ditolak di dalam pertemanan, sampai pada akhirnya ia ditolak oleh keluarga dan dikirim ke sekolah yang jauh dan tinggal di dalam asrama.

Sampai pada titik terendahnya, di mana Ishaan sudah berjalan seperti manusia tanpa jiwa, yang hanya berjalan, tanpa memiliki keinginan untuk melakukan apapun juga, datanglah seorang guru seni yang akhirnya (!!!) mengerti keadaannya. Guru ini pernah mengalami apa yang dialaminya, dan pernah mengabdikan hidupnya untuk mengajar anak-anak yang berkebutuhan khusus. Melalui bimbingan intensif, kasih dan tuntunan guru ini, akhirnya semuanya berakhir dengan baik. Ishaan berhasil di dalam pendidikannya, seluruh keluarganya mengerti keadaannya, dan guru-guru dan teman-temannya melihat kelebihan Ishaan dan menerimanya.

Everything ends well. And they live happily ever after... :D
Diiringi dengan tawa dan tangisan, akhirnya semuanya berakhir dengan baik.

Tapi ini bukanlah yang terjadi sehari-hari di dalam kehidupan anak-anak berkebutuhan khusus pada umumnya, bukan? Banyak anak-anak yang sampai dewasa pun tidak pernah menerima bimbingan dan penerimaan dari keluarga, teman dan semua orang di sekitarnya. Banyak orang tua, pengajar maupun pengasuh yang selalu menderita di dalam mendidik dan berkomunikasi dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Banyak masyarakat yang selalu mencibir dan menjauhi mereka. Dan akhir dari cerita hidup mereka tidak selalu berakhir dengan "and they live happily ever after". Kebanyakan dari mereka akan berlanjut dengan "and they don't know how to continue living anymore".

Oleh sebab itu, saya mengajak semua kalangan, semua kalangan, untuk menyisihkan waktu untuk menonton film ini. It is educating, it is entertaining and it is heart-opening.


Every child is special. Indeed they are....

Hadirilah! Seminar Sehari YIPABK Medan!


YIPABK(Yayasan Indonesia Peduli Anak Berkebutuhan Khusus) Medan kembali akan mengadakan kegiatan penting untuk kampanye dan mendidik orang tua, pengajar ataupun pengasuh. 

Seminar Sehari
"KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA 
ANAK-ANAK DENGAN ASD (AUTISM SPECTRUM DISORDER)"

Pembicara : Sheila S. Hadikoesoemo, M.S., CCC-SLP

Sabtu, 18 April 2015 - Pk. 09.00-15.00 WIB
Hotel Tiara, Balai Citra, Medan

Seringkali sebagai orang tua, pengajar ataupun pengasuh, kita terhambat pada kemampuan kita untuk berkomunikasi ataupun mengajarkan komunikasi kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus, terutama pada anak-anak dengan ASD. Oleh sebab itu, marilah kita bergabung di dalam seminar ini untuk belajar mengerti. Untuk informasi dan pendaftaran, silahkan hubungi 061-80025655.

Marilah kita mengambil bagian dan peduli.